A.
Uang
Dalam Kegiatan Ekonomi
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi. Dengan
adanya uang, seseorang baru dapat melakukan kegiatan ekonomi. Hal ini
disebabkan kegiatan ekonomi bermacam-macam seperti produksi, konsumsi dan
distribusi yang memerlukan uang sebagai modal. Kegiatan ekonomi sering
dilakukan oleh para pengusaha untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Hal
ini dilakukan agar para pengusaha itu dapat memperluas kegiatan ekonominya juga
dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Kegiatan
ekonomi lainnya juga masih ada, seperti teori permintaan dan penawaran uang
yaitu:
a.
Permintaan
Uang
1.
Teori
Permintaan Uang Klasik
Menurut ahli ekonomi klasik, fungsi Uang
hanyalaj sebagai alat tukat sehingga jumlah uang yang diminta sebanding /
proporsional dengan tingkat output / pendapatan. Jumlah uang yang dipegang oleh
masyarakat tidak hanya nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai
nominal uang dibandingkan tingkat harga yang berlaku yang dirumuskan
(M/P)d = K x Y / permintaan uang
riil=permintaan uang pendapatan x pendapatan
Persamaan kuantitas klasik oleh Irving Fisher
adalah: MxV = PxT/ MV=PT / jumlah uang beredar x velositas uang = tingkat harga
umum x jumlah unit transaksi.
2.
Teori
Permintaan Uang Keynesian
Menurut John Maynard Keynes adalah karena
uang diperlukan sebagai alat pembayaran, untuk keperluan berjaga-jaga, dan
untuk keperluan sehari-hari.
b.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan Uang
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan uang, yaitu sebagai
berikut:
1.
Besar-kecilnya
pembelanjaan Negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
2.
Cepat /
lambatnya laju peredaran uang. Kecepatan peredaran uang dipengaruhi.
a.
Kebiasaan
pembayaran konsumen akan berpengaruh terhadap jumlah uang yang diminta pada
saat ini dan yang akan datang.
b.
Frekuensi
pembayaran pendapatan.
c.
Praktik-praktik
bank, berkaitan keluar-masuknya uang melalui bank.
d.
Keadaan
psikologi masyarakat menggunakan uangnya.
3.
Motif-motif
masyarakat dalam memiliki uang
c.
Penawaran
Uang
Penawaran uang adalah jumlah semua yang
beredar dalam suatu perekonomian. Uang beredar dibedakan dalam pengertian
sempit dan luas.
1.
Uang
yang beredar dalam arti sempit, adalah kewajiban system moneter yang terdiri
atas uang kartal dan uang giral.
2.
Uang
yang beredar dalam arti luas adalah Kewajiban system moneter yang terdiri dari
uang yang beredar dalam arti sempit dan uang kuasi.
3.
Uang
giral terdiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan
dalam rupiah yang sudah jatuh tempo.
4.
Uang
kuasi terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan penduduk pada bank umum.
d.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penawaran Uang
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut.
1.
Tinggi-rendahnya
tingkat bunga
2.
Tingkat
pendapatan masyarakat
3.
Jumlah
penduduk
4.
Keadaan
letak geografis
5.
Struktur
ekonomi masyarakat
6.
Penguasaan
IPTEK Penduduk
7.
Globalisasi
ekonomi
B. Uang
Dalam Suku bunga
Setiap
hari kita melakukan kegiatan aktivitas perekonomian seperti jual-beli, tentunya
hal ini tidak terlepas dari hal yang namanya “UANG”.
a. Uang
Uang
adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum.
Fase-fase
terbentuknya uang:
1.
Belum ada perdagangan (belum ada uang)
2.
Barter. Kesulitan barter adalah tidak ada medium of
exchange, tidak ada unit of value, tidak ada standar untuk pembayaran yang ditunda, kekayaan
sulit disimpan tanpa menurunkan nilai.
3.
Uang komoditas, antara lain biji-bijian, uang yang
terbuat dari logam mulia (emas dan perak), uang
jaminan emas.
4.
Uang jaminan pemerintah,yaitu uang kartal dan uang
giral.(uang inilah yang dipakai saat ini )
Komponen-komponen suplai uang:
1. Uang transaksi
(sempit) atau M1. Komponen-komponen M1:
• Koin
• Uang kertas
• Rekening koran
• Traveler’s check
• Simpanan lainnya yang mudah dicairkan.
2. Uang luas atau M2.
Komponen-komponen M2:
• Semua unsur
dalam M1
• Tabungan
• Deposito jangka
pendek
• Pasar uang dana
bersama
Fungsi uang adalah :
1.
Sebagai alat tukar.
2.
Sebagai satuan hitung, yaitu satuan yang digunakan
untuk mengukur nilai barang dan jasa.
3.
Sebagai alat penyimpan nilai.
Alasan utama orang membutuhkan uang adalah karena
pendapatan dan pengeluaran orang tidak datang pada waktu yang bersamaan.
b. Suku Bunga
Bunga
adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang. Suku bunga adalah
jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu yang disebut sebagai persentase
dari jumlah yang dipinjamkan.
Tingkat pinjaman suku bunga dibedakan atas:
Ø
Jangka waktu atau jatuh temponya, yaitu jangka waktu sampai harus
dibayar lunas.
Ø
Risikonya.
Ø
Likuiditasnya,
sebuah aset disebut likuid kalau ia bisa ditukar ke uang tunai relatif cepat dan
dengan sedikit kehilangan nilai.
Tingkat
suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
Ø
Suku bunga nominal adalah suku bunga atas uang
dalam ukuran uang.
Ø
Suku bunga riil karena inflasi dan dihitung sebagai
suku bunga nominal dikurangi timgkat inflasi.
Pada
saat periode inflasi, kita harus menggunakan suku bunga riil, bukan suku bunga
nominal, untuk menghitung hasil investasi dalam ukuran barang-barang yang
didapat per tahun atas barang yang diinvestasikan.
c. Hubungan Uang Dalam Tingkat Suku Bunga
Tingkat
suku bunga mempengaruhi investasi. Dalam hal ini, suku bunga menentukan
jenis-jenis investasi apa saja yang akan memberikan keuntungan. Di dalam
keuntungan itu tersendiri merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan berupa
uang. Pengusaha hanya akan melakukan investasi apabila persentase keuntungan
yang akan diperoleh lebih besar dari tingkat bunga itu sendiri.
C.
Uang Dan Kegiatan Ekonomi Sektoriil
Pernah kita mendengar di radio, maupun
televisi bahwa dengan turunnya harga
BBM dapat lebih mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil.
Apakah yang dimaksud dengan sector riil itu sendiri? Sektor riil adalah suatu lingkungan usaha yang menghasilkan barang seperti: pertanian, pertambangan, dan industri
ditambah kegiatan yang terkait dengan pelayanan wisatawan internasional.
Dari contoh yang telah disebutkan, dapat
disimpulkan bahwa dengan turunnya harga suatu barang (deflasi) maka dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi di sektor rill. Namun dibalik keuntungan deflasi,
tentu memiliki kerugiannya. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat
dan akan menyebabkan depresi dan juga
mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa.
Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki
kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga
barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan
memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
Dalam ilmu ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum
jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila
inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara
menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga atau yang
lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan mencetak lebih
banyak uang.
Dalam ilmu ekonomi, terdapat empat buah penyebab deflasi
yaitu sebagai berikut:
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat.
2. Meningkatnya Persediaan Barang
3. Menurunnya permintaan akan barang.
4. Naiknya permintaan akan uang
Cara terbaik untuk mengatasinya adalah pemerintah dan semua
pihak yang terkait harus bersepakat untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang
sempat terhenti karena salah urus tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu
yang tidak sedikir. Lazim dikatakan oleh para analis eknonomi bahwa deflasi
merupakan kondisi krisis moneter yang sebenarnya tidak memiliki obat yang
efektif. Cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah dan semua pihak yang telah
bersepakat adalah Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan
belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral,
pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli
surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu,
juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga.
D. Uang Dan Harga
Uang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dengan
adanya harga suatu barang maka masyarakat akan membayar sesuai dengan harga
tersebut. Dalam hal ini, sewaktu- waktu harga suatu barang dapat mengalami
kenaikan secara terus- menerus yang disebut dengan inflasi.
1.
Penyebab Inflasi
Inflasi dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi. Inflasi tarikan
permintaan terjadi
akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada
tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan
bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya
permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi
meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan
total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.
Inflasi desakan
biaya terjadi akibat meningkatnya biaya produksi sehingga mengakibatkan harga
produk-produk yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat
disebabkan 2 hal,yaitu kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan
upah/gaji,misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta
menaikkan harga barang-barang dan Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya
inflasi adalah sebagai berikut:
a. Tingkat
pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa.
b.
Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c.
Kenaikan harga barang impor.
d.
Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang
baru.
e.
Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah
terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
2. Penggolongan Inflasi
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari
luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat
terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang
baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga
bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah
inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di
luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan
pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan
dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila
kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut
sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila
serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus
berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama
disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat
dibedakan :
- Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
- Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
- Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
- Hiperinflasi (lebih
dari 100% / tahun)
3. Dampak Inflasi
Inflasi memiliki
dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi
itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya,
dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali, keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung, atau
mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan
cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk
dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap,
inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri
tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun
kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Bagi orang yang
meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena
pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam.
Secara umum,
inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong
kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif,
kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca
pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
E.
Uang
Beredar
Peredaran uang di zaman modern ini telah
melahirkan berbagai variasi jenis jenis uang. Uang yang beredar dimasyarakat dapat dikelompokan
menjadi tiga, yaitu uang
kartal, uang giral dan
uang kuasi.
A. Uang Kartal
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Uang kartal terdiri
dari uang kertas dan uang logam. Menurut Undang-undang Bank
Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank
Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan
kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia
tersebut disebut hak oktroi.
1.
Jenis Uang
Kartal Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya
Menurut
Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua jenis uang kartal,
yaitu uang
negara dan uang bank. Uang negara adalah uang
yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari kertas yang memiliki ciri-ciri yaitu dikeluarkan oleh
pemerintah, dijamin dengan
undang-undang, bertuliskan nama
negara yang mengeluarkannya dan ditanda tangani
oleh mentri keuangan.
Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang
negara dihentikan peredarannya dan diganti dengan Uang Bank. Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa uang logam dan uang kertas, Ciri-cirinya yaitu dikeluarkan oleh Bank Sentral, dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral, bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di
Indonesia : Bank Indonesia), ditandatangani oleh gubernur bank sentral.
2.
Jenis Uang
Kartal Menurut Bahan Pembuatnya
a.
Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak
memenuhi syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak yang
cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang.
Di samping itu, emas dan perak tidak mudah musnah. Emas dan perak juga mudah
dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari
nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah
emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
Uang logam memiliki tiga macam nilai.
1.
Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya
berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut sejarah,
uang emas dan perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa alasan mengapa
emas dan perak dijadikan sebagai bahan uang antara lain :
Ø Tahan lama dan tidak mudah rusak (Durability)
Ø Digemari oleh umum atau sebagian besar masyarakat
(Acceptability)
Ø Nilainya tinggi dan jumlahnya terbatas (Scarcity)
Ø Nilainya tetap sekalipun dipecah menjadi bagian-bagian
kecil (Divisibility)
2.
Nilai Nominal,
yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata
uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.
500,00).
3.
Nilai Tukar,
nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang
(daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah
permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
b.
Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan
gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut
penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam
bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang
menyerupai kertas).
Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari
kertas di antaranya :
1.
Penghematan
terhadap pemakaian logam mulia
2.
Ongkos
pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos pembuatan uang logam.
3.
Peredaran
uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan diperbanyak) sehingga
mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan uang
4.
Mempermudah
pengiriman dalam jumlah besar
B.
Uang Giral
Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan adanya sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis
dan aman. Di Indonesia, bank
yang berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain Bank Indonesia.
Menurut UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat
pembayaran. Bentuk uang giral
dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.
Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah.
Artinya, masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral
sebab beredarnya uang giral hanya di kalangan tertentu saja, misalnya orang
yang memiliki rekening di bank dan pengusaha.
1)
Terjadinya Uang Giral
Uang
giral dapat terjadi dengan cara berikut.
Ø Penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam rekening koran atas nama penyetor, penyetor menerima buku cek dan buku biro gilyet. Uang tersebut sewaktu-waktu dapat
diambil atau penyetor menerima pembayaran utang dari debitur melalui bank. Penerimaan piutang itu oleh bank dibukukan dalam
rekening koran orang yang bersangkutan. Cara di atas disebut primary deposit.
Ø Karena transaksi surat berharga. Uang giral dapat
diciptakan dengan cara menjual surat berharga ke bank, lalu bank membukukan
hasil penjualan surat berharga tersebut sebagai deposit dari yang menjual. Cara
ini disebut derivative deposit.
Ø Mendapat kredit dari bank yang dicatat dalam rekening koran dan dapat diambil sewaktu-waktu. Cara ini disebut dengan
loan deposit.
2) Keuntungan menggunakan uang
giral
Keuntungan menggunakan uang giral sebagai berikut.
Ø Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang
tidak terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis oleh
pemilik cek/bilyet giro).
Ø Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila hilang bisa segera dilapokan
ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro
dengan cara pemblokiran
C.
Uang Kuasi
Uang
kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran.
Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta
rekening valuta asing milik swasta domestik.
Kesimpulan
Ø kegiatan ekonomi bermacam-macam seperti
produksi, konsumsi dan distribusi yang memerlukan uang sebagai modal, selain
itu terdapat juga teori permintaan dan penawaran uang
Ø Suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per
unit waktu yang disebut sebagai persentase dari jumlah yang dipinjamkan.
Ø suku
bunga menentukan jenis-jenis investasi apa saja yang akan memberikan keuntungan
yang merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan berupa uang
Ø Dengan adanya harga suatu barang maka
masyarakat akan membayar sesuai dengan harga yang sewaktu- waktu harga suatu
barang dapat mengalami kenaikan secara terus- menerus yang disebut dengan
inflasi.
Ø
inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi
di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang
bersifat spekulatif, dan kesejahteraan masyarakat.
Ø
Apabila inflasi itu ringan, mempunyai pengaruh yang
positif yaitu
mendorong perekonomian lebih baik, seperti meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang
bergairah untuk bekerja.
Ø
Uang yang beredar dimasyarakat dapat
dikelompokan menjadi tiga,
yaitu uang kartal, uang giral
dan uang kuasi.
Ø Uang kartal terdiri
dari uang kertas dan uang logam. Uang
kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah sedangkan uang logam adalah uang yang terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi
syarat-syarat uang yang efesien.
Ø Salah satu cara agar uang giral dapat
terjadi yaitu dengan penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam rekening koran atas nama penyetor, penyetor
menerima buku cek dan buku biro
gilyet
Ø Salah satu keuntungan uang giral adalah Memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang.
Ø Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat
dijadikan sebagai alat pembayaran yang terdiri atas terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta
rekening valuta asing milik swasta domestik.